Pages

Subscribe:

Labels

Wednesday, February 27, 2013

Membuat Efek Refleksi Air di Foto Agar Lebih Artistik




Pada tutorial Photoshop kali ini, kita akan mengetahui teknik menciptakan refleksi atau bayangan yang terpantul pada permukaan air. Teknik ini cukup membantu bagi para fotografer yang ingin mendapatkan hasil foto yang lebih realistis ketika bayangan objeknya terpantul pada permukaan air (laut, sungai, danau atau kolam). Berikut tahapan-tahapannya.

Buka file foto yang akan diedit di Adobe Photoshop. Perhatikan Layer tab, klik kanan pada layer Background (yang ada icon gembok-nya), lalu klik Layer from Background dan klik OK. Sekarang layer Background menjadi layer bebas (tidak terkunci), nama "Layer 0" bisa diubah ketika dialog box muncul sebelum mengklik OK pada saat membuka kunci layer.
Kunci Gembok

Sekarang buat area untuk refleksi atau bayangannya, mudahnya yaitu dengan membuat ukuran lebar canvasmenjadi dua kali lebih besar. Klik Image > Canvas Size dan dialog box akan muncul (lihat pada gambar).

Perhatikan kolom-kolom di bawah New Size, ubah satuan ukuran menjadi "percent" dan ketikkan 100 pada kolom height kemudian klik OK. Kemudian perhatikan kotak-kotak bertanda panah di bawahnya, klik tanda panah "" (hasilnya akan tampak seperti pada gambar) sehingga area baru hanya akan terbentuk tepat di bawah gambar asli saja.


Canvas Size


Berikut ini hasil pembentukan area baru untuk pantulan bayangan/refleksi. Pastikan bagian-bagian yang ditandai seperti pada gambar di atas sudah dilengkapi dengan benar.


Layer Kosong


Ketika area kosong sebesar ukuran foto asli sudah siap, klik kanan Layer 0 dan klik Duplicate Layer. Geser foto duplikat (pada contoh layer diberi nama "Reflection") ke bawah; klik Move Tool, tekan Shift dan klik tanda panah "" di keyboard hingga gambar berada di paling ujung sisi halaman.

Sekarang balik posisi foto yang akan digunakan sebagai bayangan (layer "Reflection"). Pastikan layer "Reflection" terpilih (layer di-highlight abu-abu tua), klik Edit > Transform > Flip Vertical. Kini layer bayangan sudah berkebalikan dengan foto asli.


Duplikat Layer


Buat layer baru di atas layer "Reflection". Pastikan warna Foreground Color putih dan Background Colorberwarna hitam. Klik Pain Bucket Tool dan tuang tintanya ke layer kosong yang baru dibuat tadi sehingga sekarang layer berwarna putih. Kini klik Filter > Sketch > Halftone Pattern dan dialog box akan muncul.

Perhatikan panel-panel di sisi kanan dan isi kolomnya seperti contoh di bawah, ketika selesai klik OK.Preview efek bisa dilihat di sisi kiri halaman dialog box. Kita akan membuat alur pada permukaan air melalui pilihan filter ini.

Semakin banyak garis yang diciptakan, semakin banyak alur air yang didapat. Semakin tenang permukaan airnya, semakin sedikit alur yang dibutuhkan (seperti pada contoh).


Effect


Setelah menutup dialog box, layer baru yang tadinya berwarna putih kini berisi garis hitam dan putih. Masih pada layer baru tersebut, klik Filter > Blur > Gaussian Blur untuk membuat garis yang lebih halus.

Geser parameter ke sisi kanan untuk menambah efek blur, mungkin juga diperlukan pixel yang lebih banyak ketika berkutat dengan resolusi gambar yang lebih besar.


Gausian Blur


Klik kanan layer bergaris lalu klik Duplicate Layer Right dan dialog box akan muncul. Di bawahDestination, kita akan menemukan Document, pilih opsi New dan klik OK. Tahap ini adalah membuat filebaru yang isinya adalah layer bergaris hitam dan putih yang tadi sudah dibuat, save as dalam format .

PSD lalu tutup dokumen baru tersebut. Silahkan beri nama "displacement map". Sekarang, hapus layer berisi garis hitam dan putih yang kita buat di awal (klik layernya lalu klik icon tong sampah di ujung kanan bawah Layer tab).


Sekarang merge dua layer yang tersisa menjadi satu layertunggal (tanpa menghilangkan kedua layer asli) dan duplikat sekaligus dengan mengklik layer "Reflection" lalu tekan Shift+CTRL+Alt+E (Windows) atauShift+Command+Option+E (Mac).

Dengan demikian, kita akan memiliki satu layer baru dengan 2 foto di dalamnya. Hasilnya memang tidak tampak di halaman kerja, namun perubahannya bisa dilihat di Layer tab.


Pastikan layer baru terpilih (di-highlight abu-abu tua), klik Filter > Distort > DisplaceDialog box akan muncul, perlu diketahui bahwa bagian ini adalah menciptakan gelombang atau riak pada permukaan air. Silahkan menggunakan angka seperti pada contoh di bawah, tetapi tidak menutup kemungkinan apabila ingin ditambahkan.

Bagian yang dibutuhkan hanyalah Horizontal Scale, jadi ketikkan "0" pada Vertical Scale dan pastikan bagian yang lain sama persis seperti pada contoh. Klik OK dan dialog box akan muncul, perintahnya adalah memilih displacement map. Maka pilih file "displacement map" yang tadi sudah dibuat dan klik Open.


Displace


Hasil kerja efeknya akan tampak pada kedua belah foto seperti pada gambar di bawah.


Hasil Displace


Mengingat kita akan membuat refleksi pada permukaan air, maka hanya foto yang berada di bagian bawah yang akan diberi efek alur. Untuk itu, pilih layer "Reflection" di Layer tab. Klik Rectangular Marquee Tooldan mulai membuat seleksi di sekeliling foto.

Untuk mempermudah menentukan ukuran pasti yang diperlukan dalam membuat seleksi pada foto, silahkan me-non-aktifkan layer paling atas (dalam contoh bernama Layer 1) dengan mengklik icon "mata" yang letaknya di sisi kiri image thumbnail.


Refleksi


Sementara seleksi masih aktif, klik "Layer 1" (layer yang di-merge) lalu klik icon Layer Mask (letaknya di bagian bawah Layer tab, sejajar dengan icon tong sampah). Kita akan melihat penambahan baru (persegi panjang berwarna hitam dan putih di samping image thumbnail "Layer 1") di Layer tab dan kini foto sudah diperbaiki.


Layer Mask


Refleksi pada permukaan air bisa tampak memiliki efek yang sedikit kabur dan tidak terlalu tajam atau jelas. Oleh karena itu, foto yang berperan sebagai refleksi harus melalui tahap blur.

Klik image thumbnail Layer Mask di Layer tab (klik persegi panjang berwarna hitam dan putih). Kini beralih ke Filter > Blur > Gaussian Blur, gunakan ukuran atau value yang sebelumnya sudah diterapkan begitudialog box muncul dan klik OK.


Blur


Memang air dapat memantulkan bayangan objek seperti (warna) aslinya, namun hasil foto yang realistis membutuhkan penyesuaian warna pada bagian refleksi (mengingat sinar matahari dan cuaca dapat mempengaruhi warna pantulan objek pada air). Tambahkan sedikit warna, pada contoh karena temanya di danau musim semi maka refleksi dibuat lebih cerah.

Tambahkan sedikit warna biru dan lakukan penyesuaian sehingga tampak lebih alami. Tekan Alt (Windows)atau Option (Mac), klik (dan tekan mouse) pada icon Adjustment Layer (lihat gambar) lalu tarik kursor menuju Hue/SaturationDialog box akan muncul, klik kotak kecil di bahwa Name lalu klik OK.


Hue Saturation


Layer baru akan terbentuk dan menempatkan diri di atas "Layer 1" lalu dialog box Hue/Saturation akan muncul (dalam versi contoh, dialog box berada di sisi kanan seperti tampak pada gambar).

Geser panelnya hingga warna berubah sesuai keinginan, contoh di bawah bisa digunakan untuk mendapatkan efek warna cerah air danau musim semi. Apabila warnanya masih terlihat terlalu dimanipulasi, geser panel Opacity untuk mengurangi intensitas warnanya.


Ubah Warna


Silahkan save as dokumen dalam format .JPEG, hasilnya bisa dilihat pada gambar di bawah.


Hasil Refleksi

Penutup
Langkah-langkah yang harus dilewati memang cukup panjang dan kelihatan sedikit rumit, namun bukan berarti susah untuk dilakukan. Ketika mengikuti tahapan satu per satu, proses yang kelihatannya panjang tidak akan terasa karena ternyata lebih cepat dari yang dibayangkan. Ingat, tetap lakukan pengeditan senatural mungkin meskipun melalui proses digital.



Sumber : Detikinet

Benarkah Linux Tahan Virus?


Sampai hari ini malware yang menginfeksi Linux sangat sedikit dibandingkan dengan malware yang menginfeksi OS Windows yang jumlah variannya mencapai jutaan. Malahan yang berkembang adalah malware yang menginfeksi Andorid yang dibangun dari kernel Linux dan persentase perkembangannya mengalahkan perkembangan malware Windows.

Namun kembali kepada pertanyaan anda, apakah Linux tahan virus? Jika definisi virus/malware yang kamu maksudkan adalah virus Windows, tentunya Linux tahan virus Windows. Demikian pula Windows tahan terhadap virus Android karena tidak kompatible.

Ada beberapa catatan yang Vaksincom pikir menarik untuk menjadi informasi tambahan :

Vaksincom pernah memiliki pelanggan korporat dengan jumlah PC 500 klien yang terhubung ke jaringan dan 70 % dari PC sudah menggunakan OS Linux. Sisanya menggunakan OS Windows. Suatu saat server database down karena serangan malware, tentunya langkah pertama yang dilakukan adalah mengecek semua PC Windows apakah ada malware yang menginfeksi dan melakukan Ddos ke server database.

Namun, setelah semua PC Windows diperiksa dan dipastikan bersih dari malware, server database tetap di Ddos dan akhirnya Vaksincom menggunakan NNP (Norman Network Protector) untuk mengidentifikasi IP mana saja yang melakukan Ddos dan yang membuat terkejut rupanya IP-IP yang melakukan Ddos adalah yang menggunakan OS Linux.

Tentunya muncul pertanyaan mengapa hal ini terjadi karena pada saat itu malware di Linux sangat sedikit dan bisa dihitung dengan jari. Selidik punya selidik ternyata PC-PC yang menggunakan Linux tersebut harus menjalankan program database yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Windows dan supaya kompatible menjalankan emulator WINE.

Rupanya emulator tersebut selain menjalankan aplikasi Windows juga ikut menjalankan malware Windows dengan sangat kompatibel dan hal tersebut yang menjadi sebab Ddos ke server database.

Dalam perkembangan ancaman eksploitasi malware di tahun terakhir yang berjalan di server side, pemilihan OS yang digunakan PC sudah tidak relevan untuk melindungi pengguna cloud services jika servernya / apps servernya dieksploitasi.

Salah satu contohnya adalah eksploitasi pada apps Facebook yang sebenarnya aktif di server Facebook dan apapun OS yang anda gunakan, Android, Mac, Windows atau Linux tidak akan bisa mencegah akun Facebook anda di eksploitasi.


Sumber : Detikinet

Sama-sama Linux, Ubuntu Dapat Terinfeksi Virus Android?


Sepengetahuan Vaksincom, saat ini belum ditemukan adanya malware yang berjalan di OS Android dan kompatibel dengan OS Ubuntu (PC). Walaupun Android menggunakan kernel Linux termasuk Ice Cream Sandwich yang menggunakan kernel versi 3.X, tetapi ada beberapa hal yang membuat banyak aplikasi di Android (termasuk malware) tidak dapat berjalan dengan baik pada distribusi Linux lainnya termasuk Ubuntu :

- Kernel Linux yang digunakan oleh Android sudah mengalami beberapa perubahan arsitektur yang membuatnya berbeda dengan kernel Linux konvensional lainnya.

- Android tidak memiliki dukungan terhadap X windows dan tidak mendukung GNU library, hal ini membuat sulit untuk porting aplikasi Linux yang sudah ada di Android.

Jadi secara teori kalau sesama kernel Linux saja sudah tidak kompatibel dan OS Linux aman dari infeksi malware Android, tentunya OS lain jauh lebih aman dong, kan kernelnya beda. Tetapi kenyataan di lapangan terkadang berbeda dengan teori, lapangan Monas tidak jadi tempat nonton orang gantung diri.

Pada bulan Februari 2013, ditemukan malware Droid Cleaner yang memalsukan dirinya sebagai aplikasi yang bisa meningkatkan kecepatan performa smartphone Android yang ternyata merupakan serigala berbulu domba alis malware yang menginfeksi Android. 

Selain menginfeksi smartphone Android dan menyebabkan banyak kerugian, ketika terhubung ke komputer dengan OS Windows yang ibaratnya anak tetangga dan bukan sesama saudara kandung ia malahan mampu menginjeksikan virus ke OS Windows tersebut melalui USB Drive emulation.


Sumber : Detikinet

Suka Panik Memotret Keramaian? Ini Tipsnya


Salah satu hal yang menarik diabadikan lewat kamera yakni suasana keramaian. Biasanya dengan merekam adegan kota yang sibuk, stasiun kereta api yang padat penumpang, pasar yang ramai hingga festival budaya dengan ribuan orang menonton.

Secara visual, suasana tersebut relatif lebih mudah direkam karena fotografer diuntungkan oleh kesan kolosal dan kesan gambar yang padat. Fotografer tinggal memainkan komposisi yang apik untuk dilihat. Ibarat koki, maka bahan adonan telah tersedia tinggal eksekusi dan menyajikannya dengan kreatif.

Hanya saja, keterbatasan waktu dan momen yang singkat tetap saja membuat panik sebagian fotografer. Terutama soal mencari spot memotret dan pilihan lensa yang tepat. Apalagi kalau situasinya juga mendorong fotografer terlibat dalam posisi berdesak-desakan, perlu trik khusus mensiasatinya.

Berikut tips untuk memperoleh gambar keramaian dengan apik:

1. High Angle

Setiba di lokasi, segeralah mencari posisi tinggi untuk merekam dengan posisi dari atas (high angle)High angle merupakan pilihan favorit fotografer merekam suasana kota atau festival dengan lengkap. Sebab, posisi ini dapat merekam adegan atau suasana dengan lengkap menyeluruh dan mewakili semua adegan dengan cepat dan ringkas.

Spot yang bisa dimanfaatkan seperti jembatan penyeberangan, balkon, pagar, pohon, kap mobil, bukit, dan meja/kursi. Akan lebih baik bila telah menyiapkan dari rumah berupa tangga alumunium 3 anak tangga. Tangga ini sangat efektif bila tidak menemukan tempat tinggi.

Oiya, karena posisi tinggi merupakan tempat favorit memotret keramaian, datanglah sedini mungkin untuk mencari posisi. Kalau terlambat dan posisi terbaik sudah penuh, tidak ada jalan lain selain kerja lebih keras mencari posisi dadakan darurat seperti naik pohon.

2. Pilihan Lensa

Lensa yang mewakili kebutuhan memotret keramaian yakni lensa lebar. Seberapa lebar? Kisaran 24mm dalam ukuran full frame sudah mencukupi. Kalaupun mempunyai koleksi lensa lebih lebar lagi seperti 20mm, 18mm, 17mm, ataupun 16mm, tidak ada salahnya dipakai.

Kalau hendak mencoba bereksperimen dengan lensa fish eye, memotret keramaian merupakan momen yang tepat untuk lensa efek khusus jenis itu. Juga lensa yang mempunyai efek khusus seperti lensa Tilt-shif (TS) menjadi pilihan menarik untuk foto keramaian.

Jika di tas ada lensa normal atau tele, tak ada ruginya disiapkan. Lensa ini berguna untuk mengantisipasi bila menggunakan lensa lebar namun suasananya yang hendak dijepret tidak terlalu padat dan banyak ruang kosong. Bidang kosong dalam foto yang akan dihasilkan dapat mengganggu konsentrasi utama yakni keramaian kolosal. Mau tidak mau, lensa tele akan sangat membantu membuat gambar menjadi lebih padat.


Foto keramaian dengan sudut normal, f/9 dan speed 1/3. (Foto: Ari Saputra)


3. Speed dan Diafragma

Karena Anda berada di posisi high angle, Anda bisa memainkan speed dan diafragma dengan leluasa. Kalau hendak merekam suasana sangat hiruk-pikuk dengan kesan bergerak cepat, maka pilihan speed lambat menjadi keharusan. Sebaliknya, bila hendak membekukan adegan hiruk-pikuk, maka speed cepat menjadi pilihan. Semua terserah kreatifitas fotografer.

Untuk diafragma lensa, pilihan diafragma besar maupun kecil dapat dipergunakan. Diafragma kecil (lebih dari f/8) dapat merekam seluruh adegan dari ujung ke ujung. Sementara diafragma besar (kurang dari f/5,6) dapat difungsikan untuk mencari adegan detil ditengah suasana kolosal.

Namun bila momennya sangat singkat, biasanya diafragma besar diabaikan untuk menghindari gambar tidak fokus atau goyang. 

4. Frog Angle

Sudut normal dan sudut bawah (frog angle) juga tidak ada salahnya dipergunakan. Biasanya sudut ini dipergunakan untuk mencari detil ataupun kesan khusus pada gambar yang dihasilkan.

5. Keamanan Peralatan

Yang terpenting di antara semuanya, pastikan keamanan peralatan kamera Anda. Banyak kasus lensa ataupun flash dicopet saat memotret di keramaian. Kejadian pencopetan ini biasanya saat sedang berdesak-desakan dan lengah. Antisipasinya, semua peralatan dimasukan ke dalam tas rapat-rapat dan hanya pergunakan alat yang ditangan saja. 

Sumber : Detikinet

mining