SEKADAU – Hamparan padang tandus,gersang tanah bercampur pasir yang luasnnya mencapai puluhan bahkan ratusan hektar. Ekxs pertambangan emas di kecamatan Sungai Ayak (Belitang Hilir) ini butuh relokasi untuk dapat di hijaukan kembali.Parahnnya lagi sejak beberpa tahun terakhir lahan yang sudah tidak di gunakan para penambang emas untuk berexplorasi seiring dengan larangan pemerintah untuk mengexploitasi emas jika tidak menggunakan ijin dari pihak terkait. namun lahan yang di tinggalkan ini berubah menjadi hamparan padang pasir yang luas dan tak berpenghuni tumbuhan layaknya hutan yang hijau.
“Sampai dengan saat ini kita sudah mendapatkan hasil dari penilitian pohon apa yang cocok dan bisa hidup di bekas pertambangan emas ini karna tidak sembarang pohon yang bisa hidup di daerah ini,dimana masih tersisa campuran mercuri di kawah-kawah yang di buat para penambang yang sudah bercampur dengan air hujan,” papar Kepala Kantor Lingkungan Hidup dan Pertamanan (KLH dan PEM)Agus tinus Agus SH. Saat di kompirmasi Kapuas Post belum lama ini.
Hal ini menurut Agus dikarenakan PH (Keasaman,red) tanah dimana bekas pertambangan emas ini yang sudah terkontaminasi dengan Mercury berubah dari tanah biasa. Disebapkan perubahan PH tanah tersebut pihaknnya tidak bisa menyebutkan begitu saja pohon dan tumbuhan apa yang bisa tumbuh di daerah padang ekxs Peti ini.
“Kita harus meneliti terlebih dahulu, dan beberapa waktu lalu sudah ada kita bekerja sama dengan pihak luar untuk meneliti kira-kira pohon jenis apa saja yang bisa tumbuh di daerah ini, kita belum bisa sebutkan satu-persatu jeninya sekarang,”ungkap Agus.
Parahnnya lagi menurut Agus hasil penelitian yang dilakukan di bulan Oktober 2009 lalu pada Kadar Air sungai Kapuas yang berada di wilayah Sungai Ayak di tiga titik, masing-masing di tengah lautan, di piggir sebrang hilir dan mudik menunjukan kadar air Kapuas di wilayah ini sudah di ambang batas di sebapkan terkontamisi dengan Mercury.
“Ini hasil penelitian kita bersama pihak luar yang membantu kita di bulan Oktober lalu,yang terkontamisi sepertinnya menunjukan kadar air di ambang batas terutama di daerah sungai ayak namun, semakin kehilir kadarnya semakin mengecil karna membaur degan air,”pungkas Agus. (Ani).